TRADISI KONDANGAN TANDAI DIMULAINYA KEGIATAN SEDEKAH BUMI DESA NGURENREJO

  • Jun 28, 2020
  • ngurenrejo

ngurenrejo-wedarijaksa.desa.id. Minggu Kliwon, 28 Juni 2020. Bulan Apit tahun Jawa merupakan bulan dimana masyarakat pedesaan atau desa banyak yang menyelenggarakan acara tradisi desa yang sering disebut Sedekah Bumi atau Bersih Desa. Tak terkecuali dengan Desa Ngurenrejo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati hari ini juga melaksanakan ritual tradisi desa berupa kondangan atau bancaan dalam rangka Sedekah Bumi Desa Ngurenrejo. Kegiatan kondangan Sedekah Bumi Desa Ngurenrejo ini merupakan acara tradisi yang diwariskan oleh para leluhur desa dari dulu hingga sekarang dilestarikan dan diuri-uri dengan selalu melaksanakan acara tradisi kondangan tersebut oleh seluruh warga Desa Ngurenrejo. Sedekah Bumi Desa Ngurenrejo tahun 2020 ini jatuh pada hari Minggu Kliwon tanggal 28 Juni 2020. Pelaaksanaan acara kondangan ditempatkan di Balai Desa secara bersama-sama masyarakat se Desa Ngurenrejo. Acara dimulai mulai pukul 06.00 wib hingga selesai. Kondangan dihadiri Bapak Sudiyono Kepala Desa Ngurenrejo, para Perangkat Desa, Anggota BPD, para Ketua RT-RW warga setempat. Hadir pula warga desa lain dari desa-desa tetangga. Dalam acara kondangan Sedekah Bumi tahun ini dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan, dimana yang hadir dalam kondangan wajib memakai masker. Akan tetapi karena banyaknya peserta yang di luar undangan kondangan dan juga hadirnya beberapa orang dari luar desa masih ditemukan orang yang tidak memakai masker. Di Balai Desa yang merupakan tempat diselenggarakannya acara kondangan sudah dilengkapi fasilitas cuci tangan dan sarana pendukung protokol kesehatan lainnya, namun masih juga yang belum peduli akan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Sebelum kondangan mulai didahului acara tahlil bersama yang dipimpin sdr. Suyoto Staf Kesra Desa Ngurenrejo dan do'anya dipimpin oleh Kyai Kasan Badawi. Selesai acara kondangan dilanjutkan penataan lokasi Balai Desa untuk persiapan pagelaran wayang kulit pada siang hari ini. Pagelaran wayang kulit kali ini juga dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan dimana dalang, niyogo, sinden, dan lainnya termasuk penonton dibatasi dan diatur sedemikian rupa agar tetap bisa jaga jarak.