MASYARAKAT HARUS TETAP PRODUKTIF DI MASA PANDEMI COVID-19

  • Jul 16, 2020
  • ngurenrejo

http://ngurenrejo-wedarijaksa.desa.id/. Kamis, 16 Juli 2020. Pandemi covid-19 hingga kini masih belum berakhir, bahkan kasus masyarakat yang terpapar positif covid-19 semakin hari semakin meningkat. Berbagai upaya pemerintah dalam mempercepat penanggulangan dan penanganan dampak covid-19 terus dilakukan mulai dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Desa. Tak terkecuali Pemerintah Desa Ngurenrejo sendiri hingga saat sekarang telah melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam upaya percepatan penanganan covid-19. Kegiatan-kegiatan sebagaimana dimaksud, diantaranya pembentukan posko covid-19 tingkat Desa, posko Jogo Tonggo, edukasi masyarakat, sosialisasi bahaya covid-19, penyemprotan desinfektan ke rumah-rumah warga, pembagian masker, penyediaan tempat cuci tangan di tempat dan prasarana umum desa, pembagian bantuan, pendataan dan pemantauan pemudik atau pendatang dari luar daerah. Dampak lain adanya pandemi covid-19 dirasakan juga pada sektor perekonomian warga Desa Ngurenrejo. Ketika masa pandemi dimana masyarakat dianjurkan di rumah saja menjadikan warga tidak melakukan aktivitas kerja. Masyarakat Desa Ngurenrejo yang mayoritas bekerja di sektor pertanian khususnya pertanian bawang merah sedikit terdampak dari segi pendapatan keluarga. Hal ini tentu mempengaruhi semangat kerja mayoritas penduduk Desa Ngurenrejo. Memasuki era baru dengan tatanan norma baru yang diterapkan di Kabupaten Pati, masyarakat harus beradaptasi dengan norma dan tatanan baru tersebut agar masyarakat dapat terhindar dari bahaya covid-19 yang hingga kini masih membahayakan. Akan tetapi demi menopang perekonomian keluarga, masyarakat harus tetap produktif melalui aktivitas kerja sehar-hari. Di Desa Ngurenrejo yang matapencaharian masyarakat bertopang pada sektor pertanian bawang merah, mereka mulai aktivitas kembali bekerja. Para ibu dan kaum perempuan lainnya beraktivitas sehar-hari dengan bekerja sebagai buruh kerja pembersihan (opes : bahasa jawa) bawang merah di rumah para penebas bawang merah. Mereka bekerja dengan sistem borong. Tipa hari rata-rata mereka mendapatkan upah antara Rp.30.000,- hingga Rp.75.000,-. Dengan penghasilan rata-rata tersebut masyarakat dapat memenuhi kebutuhan harian keluarga. Harapan ke depan dengan tetap produktif dan selalu menjalankan protokol kesehatan, masyarakat dapat bangkit kembali setelah terdampak covid-19. Masyarakat juga harus dapat menjadi gardan terdepan dalam memutus penyebaran covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, keluar rumah ataupun bepergian ke luar daerah. Dengan adaptasi menuju tatanan baru dan selalu produktif diharapkan masyarakat bisa melewati masa pandemi covid-19 ini dengan selamat. Semoga...!.