PETANI BAWANG MERAH DESA NGURENREJO MULAI KEKURANGAN AIR

  • Jul 24, 2018
  • ngurenrejo

PETANI BAWANG MERAH DESA NGURENREJO MULAI KEKURANGAN AIR NGURENREJO~Selasa, 24 Juli 2018. Saat sekarang memasuki masa pertengahan musim kemarau. Sudah tidak ada hujan turun di wilayah Desa Ngurenrejo dan sekitarnya. Bagi para petani khususnya Desa Ngurenrejo yang mayoritas bermatapencaharian petani, kebutuhan air untuk pertanian bawang merah disaat musim kemarau muncul kendala tersendiri. Pasokan air di sawah dan di sungai sekitar sawah sudah habis. Petani hanya bergantung pada air debit sungai gung wedi yang volumenya juga menitis. Sedangkan para petani tidak berani menggunakan air bawah tanah (sumur bor) karena ada kandungan kadar garamnya dalam air bawah tanah. Oleh karenanya satu-satunya harapan petani memperoleh air untuk pertanian hanya dari Waduk Gunung Rowo dengan cara mendatangkan drop air dari sana. Namun hingga pertengahan bulan Juli ini volume air Waduk Gunung Rowo juga sudah menipis. Jika harus mengambil air drop dari Waduk Seloromo Gembong biaya operasionalnya sangat tinggi karena jarang tempuh aliran air melalui jaringan irigasi yang sangat panjang. Resiko air hilang diserap tanah kering dan kebocoran di jaringan irigasi sangat tinggi. Hal ini menjadi kendala keengganan petani Desa Ngurenrejo mendatangkan air dari aduk Seloromo Gembong. Akhirnya P3A Desa Ngurenrejo mengambil langkah solusi untuk mengatasi kekurangan air khususnya pertanian bawang merah yang ada di wilayah Desa Ngurenrejo dengan tetap mendatangkan air drop dari waduk Gunung Rowo walau volume tinggal sedikit dan menggantungkan harapannya pada air debit sungai Gung Wedi. Para petani berharap dan berdo'a ada turun hujan walau di pertengahan musim kemarau. Semoga.