ANGIN KENCANG TUMBANGKAN POHON ASAM KERAMAT DI PESAREAN KI AGENG SINGO PADU

  • Jul 15, 2020
  • ngurenrejo

http://ngurenrejo-wedarijaksa.desa.id/. Rabu, 15 Juli 2020. Pertengahan bulan Juli sudah memasuki musim kemarau tahun ini. Cuaca panas setiap hari dirasakan masyarakat Desa Ngurenrejo pada waktu sekarang. Puncak kemarau biasanya terjadi antara bulan Agustus-September. Pada saat ini dapat dikatakan musim Pancaroba yaitu masa dimana terjadi pergantian antara musim penghujan ke musim kemarau. Walau sudah memasuki musim kemarau namun kadang masih terjadi selingan gerimis dan hujan pada waktu tertentu. Hal ini merupakan tanda-tanda adanya pergantian musim atau musim Pancaroba. Hari Selasa kemarin sekitar pukul 15.00 wib di Desa Ngurenrejo terjadi angin kencang disertai cuaca agak mendung. Adanya angin kencang ini membawa akibat terjadi rumah warga yang gentingnya jatuh, pohon tinggi yang tumbang dan daun kering serta ranting kering bertaburan di udara diterpa angin kencang. Di pesarean Ki Ageng Singo Padu Desa Ngurenrejo ada pohon asam yang besar dan menjulang tinggi. Oleh beberapa masyarakat pohon asam tersebut dibilang pohon keramat. Sebutan pohon keramat tersebut ada kemungkinan karena pohon asam yang berada di pesarean Ki Ageng Singo Padu dikaitkan dengan keberadaan Ki Ageng Singo Padu yang merupakan tokoh pendiri Desa Ngurenrejo. Namun terlepas dari cerita mitos tersebut, fakta di lapangan menunjukan bukti nyata bahwa pohon asam besar yang tumbang diterjang angin kencang kemarin sore itu kondisi batang bagian tengah dan dalam sudah keropos atau lapuk dimakan usia. Pohon asam besar yang diperkirakan usianya ratusan tahun ini ranting, cabang dan daunnya masih sangat lebat. Sehingga dimungkinkan mudah tumbang ketika pohon asam besar ini diterpa anging pada bagian atas dan tengah pohon, walaupun pada bagian bawah dan akar masih kuat. Hal ini dapat dilihat pada bagian batang yang patah yang ada di bagian tengah batang pohon, sehingga batang patah saat diterpa angin kencang. Adanya pohon asam besar yang tumbang ini mengakibatkan beberapa bagian bangunan pagar pesarean rusak, namun tidak terjadi korban jiwa. Pada sore hari itu juga langsung diadakan kerja bhakti pemotongan batang yang roboh dengan alat mesin potong. Kerja bhakti dipimpin langsung bapak Sudiyono Kepala Desa Ngurenrejo dibantu perangkat desa, warga masyarakat sekitar pesarean Ki Ageng Singo Padu. Hari ini kegiatan pemotongan batang dan ranting telah selesai, tinggal membersihkan sisa-sisa dedaunan yang rontok dan mulai mengering.